SERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengikuti secara virtual pembukaan rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1). Andika mengatakan, Presiden RI Joko Widodo meminta atensi khusus semua pihak dalam memajukan dunia pertanian di Indonesia.
“Makanya kami pemerintah daerah berkepentingan dengan rakernas ini, ” kata Andika usai mengikuti secara virtual jalannya pembukaan rakernas tersebut dari ruang kerjanya di Kantor Wakil Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang.
Andika mengatakan, Pemprov Banten sendiri sudah sejak semula concern dengan pembangunan pertanian. Hal itu terbukti dengan target-target pembangunan pertanian yang dicantumkan dalam rencana-rencana pembangunan daerah, baik yang jangka menengah maupun jangka panjang.
“Contoh kecil, kita kan sekarang punya BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) agrobisnis yang bertugas mengembangkan pertanian di hilir seperti bagaimana pemasaran dan sebagainya, ” paparnya.
Andika mengulas, pembangunan pertanian di Banten sendiri relatif berhasil. Hal itu merujuk kepada masuknya Banten sebagai 10 besar daerah dengan produksi padi tertinggi Nasional. Mengutip data statistik pertanian, produksi padi Provinsi Banten 2020 mencapai 2.148.874 juta ton gabah kering giling (GKG), atau meningkat sebesar 4.571.000 ton dibandingkan dengan produksi tahun 2019 yang sebesar 2.144.303.000 juta ton.
Provinsi Banten berada di bawah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Lampung. Dalam hal ini, posisi Banten masih di atas NTB, dan Kalimantan.
Masih berdasakan data statistik pertanian, Andi mengatakan, PDRB atau pendapatan domestik regional bruto Banten sektor pertanian selama 2020 bernilai positif. Pada triwulan I tumbuh sebesar 3, 90 persen (y-on-y), triwulan II tumbuh sebesar 3, 92 persen (y-on-y) dan triwulan III tumbuh 3, 83 persen (y-on-y).
“Kontribusi sektor pertanian tahun 2020 itu, terhadap struktur PDRB Banten juga terus mengalami peningkatan, ” imbuhnya.
Sementara itu, Jokowi menegaskan bahwa pembangunan pertanian harus mendapat perhatian serius dari semua pihak, agar Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Terlebih kata Jokowi, saat ini sektor pertanian menempati posisi yang sangat sentral karena terbukti mampu bertahan dari ancaman krisis.
"Penduduk Indonesia sudah 273 juta lebih sehingga pengelolaan pangan betul-betul harus diseriusi, " ujar Jokowi dalam sambutannya.
Menurut Jokowi, pembangunan pertanian tidak bisa dilakukan dengan cara yang konvensional. Namun harus dilakukan dengan terobosan serta inovasi yang bisa mendongkrak pertumbuhan pertanian berkelanjutan.
"Oleh sebab itu perlu membangun economi scale melalui food estate. saya ingin tahun ini sudah disemaikan agar bisa kita evaluasi bersama, " katanya.