PANDEGLANG, BANTEN, - Masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan di Kabupaten Pandeglang, Banten, seakan tak pernah berakhir. Negara dalam hal ini harus hadir dan peduli terhadap nasib rakyatnya.
Kehidupan masyarakat tertinggal dan jauh dari kesejahteraan kerap dijumpai di pelosok - pelosok desa.
Baru - baru ini indonesiasatu.co.id kembali menemukan warga yang tinggal di sebuah rumah gubuk bambu yang reot dan hampir roboh. Atap rumah kerap bocor jika musim hujan tiba. tiang bambu menjadi saksi bisu sebagai tonggak penahan rumah.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Pemimpin, Bukan Pengecut!
|
Dulmuin ditemani sang istri, Salmah warga Kampung Rancadulang Rt 002 Rw 008, Desa Pasirgadung Kecamatan Patia, harus pasrah menerima keadaan tinggal di rumah tidak layak dan kumuh.
Keprihatinan menyelimuti kedua pasangan tersebut. Sebagai buruh tani dengan penghasilan yang hanya cukup untuk makan saja, harus dijalani bertahun - tahun lamanya oleh Dulmuin dan istrinya.
Kepada indonesiasatu.co.id, Dulmuin mengaku, selama ini mereka tidak tahu tentang program program pemerintah, dengan mengakui kebodohannya mereka cuma bisa melihat dan mendengar adanya bantuan pemerintah tetapi bukan untuk mereka.
"Bantuan pemerintah kami tidak tahu karena kami belum pernah menerima bantuan apapun, hanya sering mendengar saja, katanya ada bantuan dari pemerintah, entah itu benar atau tidak, yang jelas bantuan tersebut datangnya bukan kepada kami, " ujar Dulmuin
ia pun berharap pemerintah mempedulikan terhadap nasibnya, dan mendapat bantuan seperti warga lain terutama bantuan rehab rumah yang sangat didambakannya, semisal program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang kerap ia dengar dari masyarakat.
"Semoga aja kedatangan bapak ini kami diperhatikan dan mendapat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah, " harapnya (Red )