Tak Punya Biaya Ibu dan Anak Penderita Katarak di Sobang Pasrah Terima Keadaan

    Tak Punya Biaya Ibu dan Anak Penderita Katarak di Sobang Pasrah Terima Keadaan
    Ibu Memeh Warga Sobang Kecamatan Sobang Penderita Katarak Hanya Bisa Pasrah Lantaran Keterbatasan ekonomi

    PANDEGLANG, BANTEN, -   Lantaran keterbatasan ekonomi seorang Ibu bernama Memeh (56) dan anaknya Yati ( 27) Warga Kampung Pasanggrahan Rt 002/003 Desa Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang, Banten, harus pasrah tak mampu mengobati kedua matanya yang menderita katarak atau kerabunan. 

    Kepada indonesiasatu.co.id, Memeh dikediamannya mengatakan, sudah 12 tahun dirinya menderita penyakit katarak. Dan ia juga mengaku selama kurun waktu itu ia belum pernah diperiksa secara medis baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.

    Memeh selama ini hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, dengan hanya mengandalkan pengobatan biasa atau obat - obat tradisional adat setempat. Hal itu dilakukan lantaran keterbarasan biaya jika harus berobat secara medis ke Rumah Sakit Umum.

    Dikatakan Memeh, awal mula dirinya merasakan masalah dikedua matanya, setelah semakin hari pandangannya kabur dan mulai gelap penglihatanya.

    "Setiap hari penglihatan mata saya jadi gelap dan rabun, pak, " tuturnya

    Dengan keterbatasan pengetahuan, Memeh mengaku sempat datang ke seorang bidan yang tak jauh dari rumahnya bermaksud untuk berobat. Namun saat itu kata Memeh bidan menyatakan kalau penyakit mata yang dideritanya harus ke rumah sakit, karena untuk pengobatannya harus melalui operasi.

    "Kata Bidan mata saya harus di operasi, dan itu butuh biaya sementara saya darimana pak, untuk makan sehari - hari saja sulitnya minta ampun, " kata Memeh

    Lebih lanjut Memeh mengatakan, penyakit yang dideritanya juga sama dialami anaknya Yati (27), yang bernasib serupa. Bahkan Yati tutur Memeh, menderita kerabunan mata sejak masih balita di usia 3 tahun, hingga sekarang menginjak remaja usia 27 tahun, belum juga dilakukan pengobatan.

    'Kalau Yati dulu awalnya mengalami panas tinggi hingga akhirnya seperti ada kelainan pada penglihatnnya. Dan lagi - lagi karena kondisi ekonomi, yati pun sama belum pernah dibawa ke Rumah Sakit untuk diperiksa secara medis, " imbuhnya seraya berharap Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang maupun Propinsi Banten, dapat membantu biaya guna kesembuhan mata dirinya dan anaknya.

    "Mungkin kalau diobati secara medis mata saya dan anak saya akan sembuh dan kembali normal lagi ya pak. Tapi ya mau gimana pak keinginan tinggal keinginan karena kemampuan biaya yang tidak saya miliki. Dan saya hanya bisa munajat berdoa semoga Allah memberikan jalan untuk kesembuhan mata saya dan anak saya, " pungkas Memeh (Yen/Red)

    pandeglang
    Andang Suherman

    Andang Suherman

    Artikel Sebelumnya

    Wow ! Mark Up Harga Komoditi BPNT Menurut...

    Artikel Berikutnya

    Ocit Abdurrosyid Siddiq : Cerdas Karena...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Patroli Cipta Kondisi Dalam Rangka Antisipasi Kejahatan Jalanan di Wilayah Hukum Polsek Legok
    Wow... Segera Launching Angkringan Bang Zadin, Zaka & Inda di Cipondoh, 1 Juni 2024
    Terus Berikan Rasa Aman, Satbrimob Polda Banten Laksanakan Patroli
    Batalyon B Pelopor Brimob Banten Lakukan Upaya Pencarian Korban yang Diduga Tenggelam di Sungai Cibeureum
    Polres Tangsel dan KNKT Olah TKP Musibah Cessna di BSD

    Ikuti Kami